JAKARTA, - Petinju muda profesional
berusia 17 tahun Tubagus Setia Sakti meninggal dunia, Minggu, setelah
dipastikan mengalami pendarahan di otak setelah bertarung di ring tinju.
Petinju
asal Bandar Lampung itu bertarung melawan petinju senior Ical Tobida di
kejuaraan Nasional Ad Interim Versi Komisi Tinju Profesional Indonesia
KTPI, dalam pertarungan yang dijadwalkan 12 Ronde di TVRI, Sabtu malam
(26/1/2013).
"Pertarungan ini adalah ad interim di mana Tubagus
yang menempati peringkat satu melawan peringkat kedua Ical Tobida," kata
promotor pertandingan Syafrudin Lado, Minggu (27/1/2013).
Lado
mengatakan sebagai promotor dirinya sudah menjalani prosedur yang
ditetapkan, mulai dari timbang badan dan cek kesehatan sehari menjelang
pertandingan.
"Pada saat timbang badan Almarhum dinyatakan laik
tanding dan beratnya pun under beberapa ons dari berat ideal di kelas
terbang yunior 49 kilogram," kata Lado.
Menurut Lado, yang menjadi
penyebab kematian Tubagus adalah pendarahan di otak. "Berdasarkan hasil
Ct Scan di Rumah Sakit UKI , almarhum mengalami pendarahan di Otak,"
papar Lado.
Dikatakan, pada ronde kedelapan, wasit yang memimpin
pertandingan terpaksa menghentikan pertandingan, karena Tubagus Setia
Sakti beberapa kali mengangkat tangannya sebagai tanda tidak dapat
melanjutkan pertandingan.
Meninggalnya Petinju Tubagus Setia Sakti
ini menambah daftar panjang Petinju Indonesia yang meninggal dunia di
atas ring tinju bayaran. Sementara itu, Pelaksana Tugas Badan Olahraga
Profesional Indonesia BOPI Haryo Yuniarto sudah mendapat laporan
langsung dari promotor terkait meninggalnya Tubagus.
"Saya sudah
mendapat laporan dari Promotor tentang meninggalnya Tubagus dan pihak
Promotor akan menanggung seluruh biaya sampai ke pemulangan Jenazah
Almarhum ke Bandar Lampung," kata Haryo.
Terkait pelaksanaan Tinju
Profesional di TVRI, menurut dia, pihak promotor sudah memenuhi
persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku. "Jadi, akan kita dalami kasus
ini," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar