Senin, 05 November 2012

Sepekan Pemulangan Jemaah Haji, Ketepatan Penerbangan Masih 25%

Jeddah, - Sepekan terakhir Garuda Indonesia telah menerbangkan 55 kelompok terbang jemaah haji reguler kembali ke embarkasinya masing-masing di Indonesia. Memasuki pekan yang ke dua ini, tingkat ketepatan waktu penerbangan dari King Abdulazis International Airpot, Jeddah, dapat ditingkatkan lagi.

"Dari 55 flight yang delay antara 1 sampai lima jam ada 41 flight. Jadi on time performance (OTP) masih 25,45%," kata VP Pelayanan Haji Garuda Indonesia, Hadi Syahrean, di Posko Haji Garuda Indonesia, Jeddah, Arab Saudi, Senin (5/11/2012).

Ada sejumlah faktor di luar teknis penerbangan yang punya andil dalam keterlambatan tersebut. Paling mencolok adalah masalah kekurangan bus feeder yang disediakan pengelola bandara untuk membawa jemaah haji dari ruang boarding ke tempat parkir pesawat.

"Bus ini andilnya 44%, cuma ada 10 bus untuk bandara terluas di dunia ini. Padahal penumpang haji di seminggu pertama ini ribuan orang sekaligus dan pesawat parkirnya jauh, bisa dibayangkan antriannya," papar Hadi.

Masalah lainnya berturut-turut adalah kelambatan ketika pemeriksaan x-ray barang bawaan kabin (10%), pengisian bahan bakar (10%), keterbatasan jumlah gate yang dibuka (7%) dan kinerja petugas imigrasi Arab Saudi (5%). Semua faktor tersebut itu menyebabkan keterlambatan sampai lebih dari lima jam yang berdampak kepada aircraft rotation (17%).

"Alhamdulillah tiga flight pagi ini semuanya on time. Yaitu kloter 6 Medan, 6 Jakarta dan 17 Solo," imbuh pria jangkung ini.

Hadi yakin di pekan-pekan berikutnya, prosentase OTP akan meningkat seiring berkurangnya sisa flight pemulangan haji dari negara-negara lain yang jumlah jemaahnya tidak sebanyak Indonesia. Artinya kepadatan penerbangan juga berkurang sehingga antrian penggunaan berbagai fasilitas bandara dapat dipersingkat.

"Terutama di dua minggu terakhir, bisa-bisa kita pakai juga terminal timur yang mulai longgar. Jadi ada dua terminal sekaligus yang kita pakai sehingga lebih banyak jemaah yang diterbangkan sekaligus," jelasnya.

Untuk keperluan pemulangan jemaah haji reguler, Garuda Indonesia menggunakan terminal barat bersama India. Sedangkan maskapai dari negara-negara lainnya -selain Saudi Airline yang memiliki terminal eksklusif- memakai terminal barat, sehinggga kepadatannya sangat tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar